Menurut sebuah survei baru-baru ini, 68 persen pemukim Israel tidak puas dengan manajemen perang yang dilakukan oleh Perdana Menteri Benjamin Netanyahu. Survei yang dilakukan oleh lembaga penelitian Israel menunjukkan bahwa mayoritas pemukim di Tepi Barat dan Yerusalem Timur merasa bahwa Netanyahu tidak cukup tegas dalam menghadapi ancaman dari Palestina.
Pemukim Israel merupakan kelompok yang sangat penting dalam politik Israel, karena mereka sering kali menjadi sasaran serangan oleh kelompok-kelompok Palestina. Namun, meskipun mereka merasa tidak puas dengan manajemen perang Netanyahu, mayoritas pemukim tersebut juga menyatakan bahwa mereka tidak mendukung solusi perdamaian dengan Palestina.
Netanyahu sendiri telah menghadapi kritik keras dari berbagai pihak terkait kebijakan perangnya terhadap Palestina. Beberapa pihak menilai bahwa kebijakan tersebut terlalu keras dan mengabaikan hak-hak asasi manusia para warga Palestina. Namun, ada juga yang mendukung kebijakan Netanyahu karena dianggap mampu melindungi keamanan Israel dari ancaman terorisme.
Perdebatan mengenai manajemen perang Netanyahu ini menjadi semakin memanas menjelang pemilu di Israel. Banyak pemilih yang menilai bahwa kebijakan perang yang dilakukan oleh pemerintah saat ini tidak efektif dalam mencapai perdamaian jangka panjang di kawasan tersebut.
Meskipun mayoritas pemukim Israel tidak puas dengan manajemen perang Netanyahu, namun masih belum jelas apakah hal tersebut akan berdampak pada hasil pemilu nanti. Yang pasti, isu keamanan dan perdamaian dengan Palestina tetap menjadi salah satu isu utama yang akan mempengaruhi hasil pemilu di Israel.