Mantan Perdana Menteri Thailand, Thaksin Shinawatra, telah resmi didakwa dalam kasus lese majeste oleh pemerintah Thailand. Lese majeste adalah sebuah hukum yang melarang penghinaan terhadap anggota keluarga kerajaan, dan pelanggarannya dapat mengakibatkan hukuman penjara yang panjang.
Thaksin Shinawatra didakwa karena dianggap telah melanggar hukum lese majeste dalam wawancara yang ia berikan kepada media asing. Dalam wawancara tersebut, Thaksin diketahui telah mengkritik pemerintahan monarki Thailand, yang dianggap sebagai tindakan yang tidak pantas dan melanggar hukum tersebut.
Thaksin Shinawatra sendiri merupakan seorang pemimpin kontroversial di Thailand, yang pernah menjabat sebagai Perdana Menteri dari tahun 2001 hingga 2006. Meskipun popularitasnya di kalangan rakyat Thailand, Thaksin juga memiliki banyak kritik dan kontroversi terkait dengan kebijakan politiknya.
Dakwaan terhadap Thaksin Shinawatra dalam kasus lese majeste ini menunjukkan bahwa hukum tersebut masih sangat dijunjung tinggi di Thailand, dan pelanggarnya akan dihukum dengan tegas. Meskipun demikian, kasus ini juga menimbulkan pertanyaan tentang kebebasan berbicara dan hak asasi manusia di negara tersebut.
Sebagai mantan pemimpin negara, Thaksin Shinawatra seharusnya lebih berhati-hati dalam menyampaikan pendapatnya, terutama terkait dengan institusi kerajaan yang sangat dihormati di Thailand. Dakwaan ini juga menjadi peringatan bagi siapa pun yang ingin mengkritik pemerintahan monarki, bahwa tindakan tersebut tidak akan ditoleransi dan dapat berujung pada konsekuensi hukum yang serius.
Kasus lese majeste yang menimpa Thaksin Shinawatra juga mencatat sejarah panjang ketegangan politik dan konflik di Thailand, yang telah terjadi selama bertahun-tahun. Masih belum jelas bagaimana kasus ini akan berlanjut, namun yang pasti, Thaksin Shinawatra harus mempertanggungjawabkan pernyataannya dan menghadapi proses hukum dengan sungguh-sungguh.