Presiden Filipina, Rodrigo Duterte, baru-baru ini mengumumkan keputusan untuk mengurangi tarif impor beras sebagai langkah untuk menurunkan harga beras di negaranya. Keputusan ini diambil sebagai respons terhadap meningkatnya harga beras yang membuat beban ekonomi masyarakat Filipina semakin berat.
Menurut Presiden Duterte, langkah ini diambil sebagai upaya untuk melindungi kepentingan konsumen dan memastikan ketersediaan beras yang cukup di pasar. Dengan mengurangi tarif impor beras, diharapkan harga beras di Filipina bisa turun dan masyarakat bisa membeli beras dengan harga yang lebih terjangkau.
Langkah ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah Filipina untuk mengatasi masalah kelangkaan beras dan inflasi yang terjadi belakangan ini. Dengan mengurangi tarif impor beras, diharapkan pasokan beras di pasar bisa meningkat dan harga beras bisa stabil.
Meskipun langkah ini mendapat dukungan dari sebagian masyarakat Filipina, namun ada juga yang skeptis terhadap keputusan tersebut. Mereka khawatir bahwa pengurangan tarif impor beras bisa merugikan petani lokal dan industri beras dalam negeri.
Namun, pemerintah Filipina menegaskan bahwa kebijakan ini diambil untuk kepentingan bersama dan akan terus memantau dampak dari kebijakan tersebut. Mereka juga akan terus berkoordinasi dengan berbagai pihak terkait untuk memastikan keberhasilan implementasi kebijakan ini.
Dengan adanya keputusan Presiden Duterte untuk mengurangi tarif impor beras, diharapkan harga beras di Filipina bisa turun dan masyarakat bisa merasakan manfaat dari kebijakan tersebut. Semoga langkah ini bisa membantu mengatasi masalah harga beras yang selama ini menjadi beban bagi masyarakat Filipina.