Badan Bantuan dan Pekerjaan bagi Pengungsi Palestina di Timur Dekat (UNRWA) melaporkan bahwa markas mereka di Yerusalem hampir dibakar oleh pasukan Israel dalam upaya yang disebut sebagai serangan yang tidak dapat diterima.
Menurut laporan yang diterbitkan oleh UNRWA, pasukan Israel menembakkan gas air mata dan granat ke area sekitar markas mereka di Sheikh Jarrah, Yerusalem Timur. Mereka juga mencoba untuk membakar bangunan tersebut dengan menggunakan bahan bakar.
Pihak UNRWA menyatakan bahwa serangan tersebut merupakan bagian dari upaya yang terus-menerus untuk mengintimidasi dan mengganggu pekerjaan kemanusiaan yang mereka lakukan di wilayah tersebut. Mereka menekankan bahwa tindakan tersebut merupakan pelanggaran serius terhadap hukum internasional dan hak asasi manusia.
UNRWA merupakan badan PBB yang bertanggung jawab atas menyediakan bantuan dan perlindungan bagi jutaan pengungsi Palestina di wilayah Timur Dekat. Mereka bekerja untuk memberikan layanan kesehatan, pendidikan, dan bantuan kemanusiaan lainnya kepada mereka yang membutuhkan.
Serangan terhadap markas UNRWA ini menunjukkan bahwa konflik antara Israel dan Palestina masih berlangsung dan meningkat. Kedua belah pihak perlu mencari solusi damai untuk mengakhiri kekerasan dan memastikan perlindungan bagi semua pihak yang terlibat.
UNRWA menyerukan kepada komunitas internasional untuk mengutuk serangan ini dan mendesak Israel untuk menghentikan tindakan agresif terhadap staf dan fasilitas mereka. Mereka juga meminta perlindungan tambahan untuk markas mereka dan personel yang bekerja di wilayah konflik.
Dalam situasi yang semakin tegang di wilayah Yerusalem, penting bagi semua pihak untuk menahan diri dan mencari solusi damai untuk mengakhiri konflik yang telah berlangsung selama puluhan tahun. Hanya dengan kerjasama dan dialog yang konstruktif, kita dapat mencapai perdamaian yang berkelanjutan dan adil bagi semua pihak yang terlibat.